Kamis, 23 Mei 2013

INGKAR



Terkadang berbicara soal rasa membuat kita terbentur pada kata STRATA
aku selalu mencoba untuk meyakinkan diri bahwa strata bukan pada kita
strata ada pada orang-orang yang melihat kita
kita terlalu terpenjara oleh nuansa paradigma orang kebanyakan
kita biarkan cara pandang orang lain menggerogoti rasa antara kita
yah,,,, terkadang aku egois untuk yang satu ini
tapi ada hal yang paling egois ketika kita selalu berusaha untuk menjauh
sementara kita tersiksa oleh kejauhan itu
kita tidak perlu membohongi diri bahwa kita selalu berusaha untuk tanpak tegar
kita juga tidak perlu terus memperlihatkan raut wajah sumringah ditengah kacau balaunya rasa
kita hanya butuh satu bentuk keterbukaan atas nama kejujuran dan kepercayaan
sepanjang kita mampu menarik energy positif dari alam

Rabu, 15 Mei 2013

menulis ala mas mumuk

pagi ini aku disapa oleh kalimat "jangan hidup dengan kemarahan"!!!

ini pelajaran yang sangat menarik memang,,,, fasilitatornya melihat kepada ku... seakan-akan memberikan sinyal bahwa, "Kamu jangan hidup dengan kemarahan". ayo belajar untuk menerima kenyataan hidup dan bernegosiasi dengan alam. bahwa semua itu yang menghantar mu sampai menjadi sosok perempuan tangguh hari ini dari masa lalu mu.

aku banyak belajar dari fasilitator yang pada awalnya ngak asyik banget!!!
facenya yang kusam, matanya merah. gaya dia berdiri yang ngak pernah tegap kemudian rambut ikalnya yang sengaja dipanjangkan sebahu. gaya bicaranya dengan logat jawa. membuat ku berkesimpulan, ngak asik deh kayaknya neh. kok seperti menggurui ya...???

Selasa, 14 Mei 2013

ada aku dan kamu disini

aku pun tak pernah mengerti bahwa kita selalu memperjuangkan ego kita sendiri
aku pun tak mengerti mengapa diantara kita terlalu senang memutuskan dengan ego
aku juga heran ketika semua keputusan yang telah sama-sama kita terima itu kemudian membuat kita terpenjara oleh rasa yang kita ingkarkan sendiri

jika memang kita tidak mampu menghapus memori antara kita,
lalu mengapa kita terus mencoba untuk mengatur jarak yang sengaja kita buat??
kenapa kita selalu berusaha untuk mejauh dan menganggap bahwa kita tidak bisa bersama
kita terlalu pesimis untuk sebuah kebersatuan

Senin, 13 Mei 2013

MENCERABUT HAK ANAK PENDIDIKAN PEREMPUAN



Siapa yang tidak kenal dengan sosok Kartini. Kartini merupakan salah satu pahlawan nasional yang concern untuk mengubah perspektif masyarakat Indonesia terkait hak pendidikan untuk perempuan. Perjuangannya diabadikan kedalam salah satu lagu nasional. . Beliau bercita-cita sekolah ke eropa, namun dilarang oleh ayahnya dengan alasan dia adalah anak perempuan. Sehingga, Kartini hanya mengecap pendidikan sampai usia 12 tahun di ELS (Europese Lagere School). Setelah itu Kartini dipingit oleh ayahnya dan aktif menulis dengan teman-teman korespondensinya di belanda. Kartini selalau menjaga interaksi dan mengakses informasi dari teman-temanya di eropa, soal pergerakan perempuan.
Kartini melihat perjuangan perempuan untuk memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi, dengan membuat satu sekolah khusus untuk perempuan pada usianya yang tergolong muda yaitu 24 tahun. Kartini menjadi pelopor untuk menyuarakan pendidikan bagi kaum perempuan. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Kartini diberi kebebasan serta dukungan mendirikan sekolah perempuan di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang oleh suaminya. Perjuangan Kartini tidak sia-sia, masyarakat menyadari pentingnya pendidikan untuk perempuan setelah Kartini meninggal dunia. Kemudian pada tahun 1912 didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini". Sampai hari ini Kartini dikenal sebagai tokoh emansipasi perempuan.