Pertanyaan persentasi:
1.
Bagaimana
agama dijelaskan dengan pendekatan fungsional dan bagaimana contoh nya?
Jawab : dalam
pendekatan fungsional agama
dijelaskan melalui keberfungsian suatu agama dalam suatu masyarakat. Melihat
fungsi maka kita akan bercermin kepada institusi atau lembaga yang mewadahi
agama tersebut. Sehingga disini kami menjelaskan bagaimana lembaga atau
institusi agama berfungsi dalam masyarakat dan ditinjau dari perspektif
fungsional. Dalam menjelaskan agama dari perspekif fungsional ini, maka kita
akan meninjau dari dua sisi yaitu, fungsi manifest dan fungsi laten dari
keberfungsian lembaga agama tersebut serta bagaimana pola tingkah laku
keagamaan dari orang-orang yang beragama.
Fungsi
manifest dari institusi atau lembaga agama adalah suatu tempat yang mewadahi
masyarakat dalam menjalankan kegiatan beragamanya mereka. Hal ini dapat kita
lihat dalam organisasi keagamaan seperti, Muhammadiyah, NU, Ahmadiyah, Salafi,
dll. Tujuan adanya organisasi ini yaitu untuk memberikan tempat bagi masyrakat
dalam menjalankan aktifitas beragama dan membentuk arahan yang jelas dalam
beragama.
Jika
kita tinjau dari fungsi laten dari suatu institusi tersebut, maka institusi
mampu melihatkan bagaimana tingkat keterikatan anggota. Kita juga bisa melihat
betapa fanatiknya suatu anggota institusi terkait bagaimana cara mereka
beragama tersbut. Sikap fanatik yang mereka miliki berdampak laten terhadap
polatingkah laku mereka yang terkadang mencap masyarakat lain kafir dan salah
dalam beragamanya mereka. Institusi juga mampu membirikan sumbangsih konflik
antar institusi, contoh kasus kelompok ahmadiyah dengan masyarakat
non-ahmadiyah. Fenomena ini melihatkan dampak laten dari suatu institusi.
Poin
penting dalam pendekatan fungsional ini adalah bagaimana kita memandang agama
dari berbagai sisi, yaitu:
·
Sumbangan agama terhadap
pemeliharaan masyrakat
·
Agama dan
pengintegrasian nilai – nilai
·
Agama dan pengukuhan nilai -
nilai
2.
Bagaimana
agama dijelaskan dalam konsep modrenisme?
Jawaban : Dalam
konsep modrenisme, masyarakat dipandang sekolompok orang yang bersifat
heterogen dan memiliki perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
mutakhir. Pada masyarakat modren nilai – nilai sakral sudah mulai luluh seiring
dengan perkembangan masyarakat dari segi IPTEK. Nilai – nilai sakral pada
masyarakat modren dianggap hal – hal yang harus dipisahkan atau yang mesti
disisihkan dari kehidupan sosial mereka, sehingga sekulerisme menjadi ideologi mereka.
Secara
sederhana pada kondisi masyarakat modren agama dapat dipengaruhi oleh :
·
Industri : perkembangan industri dapat
memberikan sumbangsih dalam memandang agama dan cara masyarakat menjalankan
agama. Pada masyarakat industri berorientasi pencaria kapital sebesar –
besarnya, sehingga masyarakat cendrung memisahkan kehidupan beragama dengan
persoalan ekonomi mereka.
·
Teknologi : perkembang pesat dunia teknologi
memberikan kontribusi terhadap cara
beragamanya masyarakat, dimana masyrakat mulai lengah dengan benda – benda
teknologi yang hadir dan mulai memisahkan persooalan agama dengan teknologi.
·
Pendidikan : dalam masyarakat modren pendidikan agama
mulai terminimalisir, karena orientasi ilmu yang sangat dibutuhkan dalam
masyarakat modren adalah ilmu – ilmu pasti dan yang mendukung bagaimana
perkembangan dari IPTEK tersebut. Sehingga pendidikan menjadi wadah pemisahan
cara masyarakat beragama.
·
Nilai : nilai juga mengalami perubahan, pergeseran nilai –
nilai keagamaan mewujudkan bentuk sekulerisme tersebut.
3.
Apa
batasan yang jelas mengenai defenisi agama yang dikemukakan oleh ahli sosiologi?
Jawaban :
·
Aguste Comte : memandang adanya tiga alur fikir
dalam mencapai suatu ilmu, maka dari itu agama juga demikian halnya.
Dimana agama merupkan suatu jawaban dari
alur fikir manusia yang dipandang dari tiga tahap yaitu, Teologis, Metafisik, Dan Positifistik. Pada dasarnya comte
menjelaskan batasan agama pada terciptanya keteraturan sosial. Agama merupakan
dasar untuk “konsensus universal” dalam masayarakat dan juga mendorong
identifikasi emosional individu dan meningkatkan altruisme. Secara positifistik
agama didasrkan pada kekeliruan intelktual asasi yang mula – mulai berkembang
di saat – saat awal perkembangan intelektual manusia.
·
Karl Marx : marx menjelaskan agama merupakan
institusi yang sengaja diciptakan, dimana kepercayaan – kepercayaan agama tidak
memberikan pengaruh paling penting terhadap perilaku, tetapi kepercayaan agama
mencerminkan faktor sosial ekonomi yang mendasar. Marx dalam piramid kehidupan
sosialnya meletakkan fondasi awalnya adalah ekonomi, karena dengan ekonomi
semua segmentasi kehidupan dapat berjalan.
·
Sigmund Freud : merupkan psikoanalisis, beliau
menjelaskan agama merupakan ilusi manusia. Karena agama mampu memberikan efek
terhadap kejiwaan seseorang, melalui
agama bisa menyebabkan seseorang gila.
·
Emile Durkheim : corak utama dari agama apa saja dalam
pandangan durkheim adalah berhubungan dengan suatu dunia yang suci. Dia
mendefenisikan agama sebagai suatu sistem terpadu mengenai kepercayaan –
kepercayaan, praktek – praktek yang berhubungan dengan benda – benda suci.
Kemudian kepercayaan – kepercayaan dan praktek – praktek tersebut menyatu dalam
suatu komunitas yang disebut umat (gereja). Pengalaman agama dan ide tentang
yang suci adalah produk kehidupan kolektif; kepercayaan dan ritus agama juga
memperkuat ikatan – ikatan sosial dimana kehidupan kolektfi itu berada. Dengan
kata lain hubungan agama dan masyarakat memperlihatkan saling bergantungan yang
sangat erat. Durkheim juga memahami
bahwa kepercayaan agama tertentu dan ritus – ritusnya mencerminkan atau
memperkuat struktur sosial dan prinsip – prinsip moral yang menjadi landasanya.
4.
Bagaimana
menurut kelompok penyaji mengenai konsep karl marx tentang “agama adalah
candu”?
Jawab : menurut
kami agama merupakan candu bagi masyarakat, dimana, masyarakat akan melakukan
aktifitas bergamanya masyarakat secara berulang – ulang. Sehingga akan terjadi
keterikatan masyarakat dengan beragamanya masyarakat tersbut.
Jhonson,
Doyle Paul. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modren. Jakarta: PT Gramedia
#tugas semester berapa ya???
#tugas semester berapa ya???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar