Sabtu, 15 April 2017

M3 Class Buku Portofolio Anak



Sebenarnya secara ngak sengaja saya jalan-jalan di beranda FB Spesialis Portofolio Anak siang tadi, terus kelihatan lah foto yang di atas. Saya langsung chat via WhatsApp nomer yang tertera tersebut dan bergabung di group Malam Minggu Manfaat (M3) Class. Kelas dimulai pukul 20.00-22.00 WIB, kita membahas tentang cara pengisian Buku Portofolio Anak (BPA) dan Kids Note ver. 1.0. 

BPA ini saya pesan akhir bulan januari 2017, waktu itu ikutan PO. BPA mendarat di Pasaman bulan Maret 2017. Semenjak buku sampai ditangan sampai sebelum M3 Class, saya belum mengisi bukunya dan belum download software kids note. hehehhee......


Walaupun saya udah baca keseluruhan BPA, tapi nulisnya itu loh yang ngak dikerjakan. maklum WM (working mom), cari alasan banget yaaa.... 

Niatnya, saya ingin diskusikan dulu dengan suami soal Inner Child masing-masing dan bentuk pemantasan diri. Namun, waktu berjalan diskusi dengan suami belum juga terealisasi. alhasil, BPA nya terletak rapi di rak buku. 


Setelah diskusi di group WhatsApp malam ini, saya langsung eksekusi download software Kids Note Ver. 1.0 di laptop. Tujuannya sederhana aja, biar saya lebih mudah mencatat semua aktifitas Hamizan dan bisa dilakukan dimana saja. 

BPA kan tidak bisa dijabarkan panjang lebar aktifitas anak. Sehingga Kids Note menjadi solusi terbaik, agar semuanya tumbuh kembang anak terdokumentasikan. Paling penting bagi saya adalah soal Fitrah Anak, dengan pencatatan di BPA ini kita bisa menganalisis Fitrah Anak kita bagaimana dan harus diarahkan kemana. Tujuannya, Agar dia dapat menjalankan misi spesifik hidupnya nanti dengan 4E. Apa sih 4E? 
4E :
Easy
Exellent
Enjoy
Earn
4E ini adalah formulasi dari Abah Rama Royani penemu Talents Mapping. Saya juga pengen buku ini. Tambah satu lagi buku Fitrah Based Education. Hehe.... Tetapi di pembahasan BPA, mbak Andita A. Aryoko sudah meramu dengan baik poin-poin penting dari buku tersebut. 

Jujur, Malam Minggu Manfaat ini membuka mata dan menambah semangat saya untuk konsisten mendokumentasikan perjalanan tumbuh kembang Hamizan. Semoga saja ini bisa menjadi kado terindahnya Hamizan di umur 15 tahun, sehingga bundanya ngak perlu lagi pusing-pusing mengarahkan anaknya kemana dan mau jadi apa. Karena semuanya sudah selesai di analisis sedari bayi dan anaknya tinggal terus mengasah misi spesifik hidupnya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar