Rabu, 01 Februari 2012

Mahasiswa Institute Seni Indonesia Gelar Pameran Seni Kriya


 Padang, Kabarita – Pameran tugas akhir periode II tahun 2012 oleh Mahasiswa Seni Kriya Fakultas Seni Rupa Dan Desain Institute Seni Indonesia Padang Panjang. Pameran ini bertemakan “Tradisi, Ekspresi Dan Kontemporer”.Pameran ini di selenggarakan selama tiga hari  yaitu 20-21 januari 2012 di Taman Budaya, Padang, Sumatera Barat. Acara ini terselenggara atar kerja sama Taman Buadaya Sumatera barat, Institute Seni Indonesia Padang Panjang dan Sanggar Seni “rumah cantik kreatif”. Pameran ini bertujuan untuk memperihatkan hasil karya tugas akhir mahasiswa yang merupakan salah satu tahapan dalam proses meraih gelar sarjana di Institute Seni Indonesia Padang Panjang.
Dalam acara pameran seni kriya periode ini mengikutsertakan 34 karya, dimana 28 karya oleh 4 orang mahasiswa yang akan mengikuti ujian tugas akhir dan 6 karya dari hasil karya mahasiswa-mahasiswa pilihan. 4 orang mahasiswa yang tengah melakukan pameran tugas akhir ini, masing-masing memiliki 7 karya seni kriya. Rahmat Affandi mengusung judul pamerannya “ lampu minyak: merupakan salah satu produk kriya masa lampau yang digunakan sebagai alat penerangan dimalam hari”. Rahmat Affandi ini, mengusung model lampu minyak sebagai bentuk hasil karya seni kriya. Meskipun hasil karyanya menggunakan lampu listrik, namun kesan yang didapat adalah kesan dari bentuk lampu minyak.


reedmore>>
Mey Yuana adalah mahasiswi angkatan 2005 di Institute Seni Indonesia. Mery mengambi judul “ïkan mas sebagai inspirasi penciptaan kriya kayu”, pada karya ini terlihat bahwa ikan merupakan suatu ide unik dalam meciptakan sebuah karya. Menurutnya hasil dari cipta karya tugas akhir ini diharapkan dapat menjadi salah satu usaha untuk melestarikan dan memahami makna dari kehidupan yang ada di alam, terutama tentang ikan mas agar dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Beda halnya dengan Marko Efendi, judul pameran yang digunakannya adalah “carano dalam ekspresi kriya logam”. Dia menggunakan bahan dasar dari logam, karya kriya yang cukup indah dipandang. Karya ini memberikan kesan yang cukup elegan ketika dipajang.
Sukandar memiliki cerita yang berbeda terkait karya tugas akhirnya, mahasiswa angkatan 2007 di Institute Seni Indonesia Padang Panjang ini memakai judul pamerannya “tangan manusia sebagai ide penciptaan kriya kayu”. Judul yang cukup unik dan dengan hasil karya yang cukup menarik pengunjung. Ketujuh karya nya bertemakan tangan, pada karya “berat diongkos” pada jari telunjuk dibuatkan toga sebagai symbol kesarjanaan seorang mahasiswa, jari manis di simbolkan buku dan jari tenggah menunduk kebawah dengan symbol uang. Sangat menarik makna dari symbol yang digunakan oleh Sukandar dan karya ini menjadi perhatian dari pengunjung sepanjang pameran (22/1).
bagaimana
Pameran ini di buka pada tanggal 20 januari 2012 dan di hadiri oleh civitas akademika Institut Seni Indonesia Padang Panjang, mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas di padang dan para seniman. Pameran ini menggunakan fasilitas di gallery taman budaya, pengunjung yang datang ke pameran tercatat 89 orang (22/1).
Menurut Sukandar, dalam proses menghasilkan karya ini menggunakan modal pribadi. Total modal yang dikeluarkan oleh sukandar untuk 7 karya tugas akhir nya ± 5juta rupiah. Khusus untuk membeli bahan baku kayu, dapat di beli bersama teman. Sehingga satu pohon kayu dibagi dua dengan teman, harga kayu biasanya 2,3juta. Proses kerja satu karya dapat dilakukan selama 1-2 minggu. Ada pun tahapan yang harus dilakukan untuk menciptakan sebuah karya adalah mencari tema, membuat desain dan sketsa.
Pada pameran ini, karya-karya tersebut dapat dibeli langsung oleh pengunjung. Beberapa karya yang dipamerankan sudah memiliki label “sold”, berarti ini sudah menjadi miliki pembeli. Menurut Sukandar, karya-karya mereka bisa diberikan ke kampus dan bisa juga menjadi asset pribadi pengkarya. **Mittya Ziqroh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar