Padang, Kabarita – Pameran tugas akhir periode II tahun 2012 oleh
Mahasiswa Seni Kriya Fakultas Seni Rupa Dan Desain Institute Seni Indonesia
Padang Panjang. Pameran ini bertemakan “Tradisi, Ekspresi Dan Kontemporer”.Pameran
ini di selenggarakan selama tiga hari
yaitu 20-21 januari 2012 di Taman Budaya, Padang, Sumatera Barat. Acara
ini terselenggara atar kerja sama Taman Buadaya Sumatera barat, Institute Seni
Indonesia Padang Panjang dan Sanggar Seni “rumah cantik kreatif”. Pameran ini
bertujuan untuk memperihatkan hasil karya tugas akhir mahasiswa yang merupakan
salah satu tahapan dalam proses meraih gelar sarjana di Institute Seni
Indonesia Padang Panjang.
Dalam acara
pameran seni kriya periode ini mengikutsertakan 34 karya, dimana 28 karya oleh
4 orang mahasiswa yang akan mengikuti ujian tugas akhir dan 6 karya dari hasil
karya mahasiswa-mahasiswa pilihan. 4 orang mahasiswa yang tengah melakukan
pameran tugas akhir ini, masing-masing memiliki 7 karya seni kriya. Rahmat
Affandi mengusung judul pamerannya “ lampu minyak: merupakan salah satu produk
kriya masa lampau yang digunakan sebagai alat penerangan dimalam hari”. Rahmat Affandi
ini, mengusung model lampu minyak sebagai bentuk hasil karya seni kriya.
Meskipun hasil karyanya menggunakan lampu listrik, namun kesan yang didapat
adalah kesan dari bentuk lampu minyak.
reedmore>>
reedmore>>
Mey Yuana adalah
mahasiswi angkatan 2005 di Institute Seni Indonesia. Mery mengambi judul “ïkan
mas sebagai inspirasi penciptaan kriya kayu”, pada karya ini terlihat bahwa
ikan merupakan suatu ide unik dalam meciptakan sebuah karya. Menurutnya hasil
dari cipta karya tugas akhir ini diharapkan dapat menjadi salah satu usaha
untuk melestarikan dan memahami makna dari kehidupan yang ada di alam, terutama
tentang ikan mas agar dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Beda halnya
dengan Marko Efendi, judul pameran yang digunakannya adalah “carano dalam
ekspresi kriya logam”. Dia menggunakan bahan dasar dari logam, karya kriya yang
cukup indah dipandang. Karya ini memberikan kesan yang cukup elegan ketika
dipajang.
Sukandar
memiliki cerita yang berbeda terkait karya tugas akhirnya, mahasiswa angkatan
2007 di Institute Seni Indonesia Padang Panjang ini memakai judul pamerannya
“tangan manusia sebagai ide penciptaan kriya kayu”. Judul yang cukup unik dan
dengan hasil karya yang cukup menarik pengunjung. Ketujuh karya nya bertemakan
tangan, pada karya “berat diongkos” pada jari telunjuk dibuatkan toga sebagai
symbol kesarjanaan seorang mahasiswa, jari manis di simbolkan buku dan jari
tenggah menunduk kebawah dengan symbol uang. Sangat menarik makna dari symbol
yang digunakan oleh Sukandar dan karya ini menjadi perhatian dari pengunjung sepanjang
pameran (22/1).
bagaimana
Pameran ini di
buka pada tanggal 20 januari 2012 dan di hadiri oleh civitas akademika Institut
Seni Indonesia Padang Panjang, mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas
di padang dan para seniman. Pameran ini menggunakan fasilitas di gallery taman
budaya, pengunjung yang datang ke pameran tercatat 89 orang (22/1).
Menurut
Sukandar, dalam proses menghasilkan karya ini menggunakan modal pribadi. Total
modal yang dikeluarkan oleh sukandar untuk 7 karya tugas akhir nya ± 5juta
rupiah. Khusus untuk membeli bahan baku kayu, dapat di beli bersama teman.
Sehingga satu pohon kayu dibagi dua dengan teman, harga kayu biasanya 2,3juta.
Proses kerja satu karya dapat dilakukan selama 1-2 minggu. Ada pun tahapan yang
harus dilakukan untuk menciptakan sebuah karya adalah mencari tema, membuat
desain dan sketsa.
Pada pameran
ini, karya-karya tersebut dapat dibeli langsung oleh pengunjung. Beberapa karya
yang dipamerankan sudah memiliki label “sold”,
berarti ini sudah menjadi miliki pembeli. Menurut Sukandar, karya-karya mereka
bisa diberikan ke kampus dan bisa juga menjadi asset pribadi pengkarya. **Mittya Ziqroh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar