Padang, Kabarita – Museum Adityawarman merupakan salah satu tempat
rekreasi pilihan bagi masyarakat padang, di area museum terdapat taman yang
dikenal sebagai Taman Melati. Museum ini sudah berumur cukup lama, ketika gempa
30 September 2009 terjadi di Sumatera barat area ini juga menjadi salah satu
fasilitas yang terkena gempa dan museum pun sempat direnovasi pasca gempa
tersebut. Renovasi museum, tidak seiring dengan peremajaan fasilitas di taman
melati yang masih dikomplek museum tersebut.
Menurut Bapak
Munaf Nasution (54) salah seorang pengunjung taman melati, fasilitas yang ada saat ini di taman sudah tidak layak
pakai lagi. Lihat saja permainan anak yang sudah terlihat tua dan tidak bagus
lagi. Kemudian taman melati yang merupakan tempat rekreasi keluarga sekarang
berubah menjadi tempat anak-anak muda “mojok”.
Saya datang kesini untuk membawa keluarga jalan-jalan, karena jenuh juga dengan
aktifitas rutin. Namun, ketika berada di taman ini, kita menikmati pemandangan
yang tidak sedap. Tapi kami tidak ada pilihan lain untuk berekreasi yang murah
dan mudah dijangkau. Harapan saya kedepannya, agar perbaikan fasilitas dari
pihak pariwisata untuk taman melati. Sehingga kita juga semakin nyaman
mengunjunginya dan puas atas fasilitas yang ada.
Fasilitas tidak
diremajakan oleh pihak pariwisata, sementara ketika kita masuk ke taman ini
saja membeli karcis. Hal senada di ungkapkan oleh petugas yang memungut uang
karcis bapak Syamsul Fahmi (53), karcis untuk dewasa 2050,- dan anak-anak
1050,-. Didalam karcis sudah termasuk Asuransi Jasa Raharja. Ketika ditanya
soal fasilitas apa yang bisa didapat oleh pengunjung, Pak Syamsul menjawab
museum dan taman. Menurut Pak Syamsul, persoalan fasilitas adalah tanggung
jawab dinas pariwisata untuk memperbaiki dan mengembangkannya. Karena dia hanya
bertugas sebagai pegawai yang mengurus tiket masuk museum dan taman saja. Taman
melati dapat dikunjungi dari pukul 07.30 sampai 18.00 WIB.**Mittya Ziqroh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar