Sabtu, 01 April 2017

Berdamai dengan Inner Child


Kecil memang Dan soal remeh temeh. Namun, sangat berdampak panjang kepada anak.

Dahulu, orang tua saya paling sering bilang itu ada hantu disana dan suasana nya memang gelap. Alhasil...... Hari ini saya sangat tidak nyaman dengan gelap dan Jadi penakut ditempat gelap. Kadang berimajinasi bahwa akan datang hantu dengan bentuk besar seperti yang ada di film-film horor itu. Pertanyaannya, kenapa bisa seperti itu???

Jawabannya sederhana, Karena itu yang ditanamkan sedari kecil dan tersimpan indah dialam bawah sadar kita.

Mendapatkan kekerasan fisik mah udah biasa dari kecil. Apalagi kalau saya lagi bertengkar dengan adik laki-laki dan bikin suasana ribut dirumah. Dijamin itu sisir atau ikat pinggang bisa melayang ke tangan dan kaki kami... Sakit???? Jangan ditanya 😥😥😥 nagis teriak-teriak kesakitan itu pasti!!!

Efek nya apa?? Kaki dan tangan berbekas memar. Marah, kesal, ingin membalas itu jelas ada. Tapi apalah daya usia anak hanya bisa menyimpan semua itu dalam hati yang kemudian diendapkan di Alam bawah sadar. Lalu kita akan lupa dengan kejadiannya. Namun, semua itu akan keluar saat kita memiliki anak dan berstatus sebagai orang tua. Dimana ada pengasuhan tanpa kita sadari merupakan bagian dari pengalaman Masa anak-anak. Kita ingin sekali untuk tidak marah kepada anak, tapi satu ketika anak melakukan kejadian yang tidak kita suka. kemudian spontan kita memukul anak, setelah itu pasti menyesal. Istilah psikologi nya inner child. Inner Child adalah sosok anak kecil yang berada di dalam diri kita (Ego Personality). Inner Child yang kita miliki ada yang dalam kondisi baik dan ada pula yang bermasalah atau bisa di katakan dalam kondisi trauma. lebih jauh lagi tentang Inner Child adalah suatu entitas besar yang biasa kita sebut "DIRI" dan sudah terbentuk sejak kita dalam kandungan dan DIRI inilah yang dengan bertambahnya usia dapat di kategorikan sebagai Inner Child-Adult-Parent.

 ketika inner child ini tidak selesai didalam diri kita, maka itu akan kita lakukan kepada anak kita tanpa kita sadari.

Yah....... Belajar untuk berdamai dengan inner child adalah sebuah KEHARUSAN!!! Dengan berdamai itu kita bisa memutus mata rantai kekerasan terhadap anak.

Setiap acara penyuluhan saya sering mengatakan bahwa, " orang tua yang melakukan kekerasan kepada anak nya, maka anak pun akan melakukan kekerasan kepada anaknya. hari ini anak korban, ketika dia menjadi orang tua Maka dia pelaku kekerasan nanti nya".

Banyak orang tua yang juga tengah berusaha untuk berdamai dengan pengasuhan masa anak-anak nya. Karena mendidik anak sama halnya mendidik satu generasi. Perlu perubahan dalam pendidikan anak. Tetapi poin besarnya, kita sebagai orang tua yang Harus berubahnya. Saya bisa dikatakan GILA untuk belajar soal parenting, karena saya menyadari bahwa saya memiliki inner child yang tidak baik sehingga perlu terus meningkatkan pengetahuan dan, kemampuan untuk mengelola kemarahan masa anak-anak.

Menjadi orang tua bukan persoalan mendapatkan sertifikat ideal dan baik saja. Tetapi bagaimana kita mampu merubah gaya pengasuhan orang tua kita dahulu untuk pengasuhan terbaik bagi generasi kita selanjutnya. Menjadi orang tua pembelajar adalah sebuah KEHARUSAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar