Minggu, 16 Desember 2012

romansa abstrak

 ternyata aku baru menyadari,
 ada makna tersirat yang kau buat,
 pada setiap kata yang kau utarakan untuk ku.
 namun sayang,
 aku bukan sosok yang bisa memahami syair yang kau buat 
dengan romantisme yang ingin kau tuju.

************
kalimat itu tiba-tiba terbesit dialur fikirku yang menyambar huruf-huruf dimesin pencatat yang disebut orang PC. aku merasa secepat kilat mentransfer ruang-ruang insulin otak menjadi satu kesatuan padu rangkaian kata yang ku anggap mewakili rasa yang tengah bertahtah dalam imaji ku. ini bukan untuk kamu yang selalu menyapa ku dengan lelucon aneh mu, ini juga bukan untuk mu yang selalu mendebatkan persoalan strata dengan ku, ini juga bukan untuk mu yang selalu mencoba menarik ku pada pusaran indah permainan gerak teatrikal itu, ini juga bukan untuk kamu yang tengah menunggu jawaban atas harap-harap cemas mu atas jawaban ku. karena ini adalah untuk sosok ideal yang aku impikan dalam keraguan ku untuk menyampaikannya, ini untuk mu yang selalu berlari ketika aku mulai panik dengan tuntutan aktifitas panjang ku, ini juga untuk mu yang berusaha menguatkan hatiku atas pilhan-pilhan hidup yang ku raih, ini untuk mu yang selallu menemani setiap hari-hari yang mungkin orang fikir itu hanya sebatas imaji kosong dalam ruang simularka.

kau sosok yang akan jadi peraih singasana hati ini, namun itu bukan sekarang!!
kau tidak segampang itu mendapatinya, karena banyak hal yang harus kaulewati. perbincangan kita dibawah lampu neon putih itu belum sepenuhnya dapat mewakili rasa penasaran ku tentang siapa kau!!
aku masih mencari bentuk mu dengan lilin-lilin romantisme rasa itu...
kita menunggu waktu sebagai tanda bahwa percakapan soal keseriusan rasa itu harus datang dan diselesaikan.

****************


#untuk mu yang entah berada dimana dengan wujud entah seperti apa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar