Selasa, 12 Desember 2017

Biarkan Anak Mengeksplorasi Rumah, Karena Ada Matematika Disana


Adakah bunda yang pusing setiap hari ngomel kesana kemari karena anak bikin rumah berantakan????

Kemudian anak jadi lampiasan kemarahan, karena rumah tidak pernah rapi???


Jawabannya, pasti ada!!!

Apalagi kita yang tidak menyadari bahwa anak tengah belajar dan berproses memahami lingkungan sekitarnya. Kita pun dulu ketika seusia mereka juga tidak langsung paham, setelah bermain menyimpan mainan lagi ditempatnya. Ya kan???



Satu bulan ini saya sangat menikmati rumah yang berantakan. Tetap waras dengan setumpuk urusan domestik. Berdamai dengan diri soal standar kerapian. Bagaimana rumah akan rapi, ketika anak yang memiliki kecenderungan kinestetik ini mengeksplorasi setiap sudut ruang yang ada dirumah ini. 



Ketika tantangan kelas bunda sayang pada game Level 6 ini tentang matematika logis. Saya benar-benar membiarkan Hamizan untuk bermain dan mengenal semua benda yang dia temukan. Mulai dari mencari pasangan benda. Menghitung 1,2,3. Kemudian memasukan air kemasan ke kardus dan mengeluarkannya lagi. Menyusun dan mengelompokkan benda yang sama. 

Saya dan ayahnya sudah sepakat untuk memberikan kebebasan bagi Hamizan melakukan hal-hal yang dia ingin lakukan. Kita tidak akan melarang, dengan catatan itu tidak membahayakannya. Sekalipun menurut orang lain berbahaya, kita akan dampingi Hamizan bermain. 

Misalnya ketika dia terlibat dalam projek ayah membuat lemari kemaren. Ayah memotong triplek dengan gergaji. Disana Hamizan tengah melihat bahwa dengan gergaji ayah bisa membuat triplek terpotong dan ada konsep membagi disana. Jelas itu adalah matematika. Ada konsep ukuran juga, hasil membagi ada yang besar dan kecil. 

Terakhir ini Hamizan sedang belajar memindahkan nasi dari piring 1 ke piring 2 dengan sendok. Ini Hamizan juga menggunakan matematika logis, dimana dia paham bahwa memindahkan nasi ke satu tempat dengan sendok itu membutuhkan waktu yang lama. Akhirnya dengan cara cepat, Hamizan tuang piringnya. Hahhaha

Benar sekali loh bunda's..... Matematika itu ada disekitar kita. Tanpa kita sadari setiap hari kita dikelilingi oleh matematika, sayangnya kita selama ini memandang matematika momok yang menakutkan. Kita kenal matematika hanya sebatas rumus yang ada dibangku sekolah. Bukan konsep dasarnya. 

Yap!! Dunia anak, walaupun sepele bentuk nya. Meskipun tak pernah hadir kerapian. Terpenting adalah.... Masanya anak untuk mengetahui, mengenal dan memahami setiap benda yang ada. Ketika itu anak sedang belajar konsep dasar kehidupan yang akan dia butuhkan nanti.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar