Sabtu, 13 Mei 2017

Pompa Manual vs Pompa Elektrik



Seminggu pasca lahiran langsung beli pompa asi manual, karena harus bolak balik RS buat di rawat. 8bulan 7 hari pompa manual jadi teman setia untuk memenuhi kebutuhan ASI Hamizan. Sehingga saya sangat bergantung pada pompa ASI. 


Pegal nya tangan terkalahkan oleh semangat memberikan ASI. Seiring berjalannya waktu, kesibukan mulai meningkat. Tidak memungkinkan juga bakal bertahan selama 2 tahun untuk menggunakan pompa manual.

Padahal dulu sudah bertekad hanya menggunakan manual saja, karena banyak pendapat teman-teman kalau pompa elektrik ini suka cocok-cocokan dengan payudara dan penggunanya.  Tetapi, saya mulai merasakan nyeri dipergelangan tangan dan sulit untuk menyambi pekerjaan lain. Karena sambil mompa akan bisa nyambi kerja lain. Akhirnya menguatkan hati untuk membeli pompa elektrik. 

Semakin hari semakin berkembang peralatan yang ada. Dulu pompa ASI nya seperti terompet. hehehhe...... Sekarang udah berbagai jenis bentuk yang hadir dan memudahkan kita. Bagi saya mah, bersyukur aja ada kemudahan untuk memberikan ASI sekalipun melalui media pemberian ASI buat Hamizan. Poinnya bagi saya adalah memenuhi hak anak untuk hidup, tumbuh dan berkembang.  



ada beberapa catatan penting saya tentang pompa ASI



Setiap orang tua punya keunikan tersendiri dalam memilih Cara pengasuhan dan pemenuhan kebutuhan anak-anak nya. Bagaimanapun, dia akan tetap berstatus seorang Ibu atau Ayah dari anaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar