Selasa, 20 Maret 2012

JURNALIS HARUS KREATIF DAN JUJUR

Film menjadi salah satu hal yang menarik dalam rangka memberikan transformasi ilmu, media ini menjadi hal yang unik dalam proses pembelajaran. Kemudian film juga menyampaikan pesan – pesan yang mampu memberikan informasi kepada para penontonnya. Cukup unik kegiatan di Kabarita (26/2), dimana keluarga Kabarita diajak untuk menikmati suatu film yang masih berhubungan erat dengan persoalan jurnalisme. “Cara paling jitu untuk menanamkan rasa menjadi jurnalis, salah satunya menonton film”, kata Yusrizal KW.
Ada dua film yang ditonton dan didiskusikan yaitu, Shattered Glass dan All the President’s Man. Inti dua film ini, menceritakan konsep seorang jurnalis, shattered glas ini sangat unik ceritanya. Dimana film ini membahas kondisi seorang jurnalis yang sangat berbakat dan penuh dengan imajinasi, sehingga dengan dunia imajinasinya dia merangkai berita – berita yang akan disampaikan kepada khalayak ramai. Dia membuat berita atas keinginannya, bukan beranjak dari sebuah data dan fakta yang benar. Hal yang demikian membuat kualitas dari hasil karyanya menjadi menurun dan jauh dari nilai – nilai jurnalistik. Dia membuat karya fiktif dan berupa fiksi, dia tidak membuat karya jurnalis yang menjadi wahana pemberitaan. Sehingga dia dipecat dari kantor yang mengelola sebuah majalah dinegaranya, dia telah membohongi public dengan berita yang sengaja dia ada – adakan. 

 
Pesan film ini, betapa pentingnya arti kejujuran atas data dan fakta dari suatu kejadian yang akan kita angkat menjadi sebuah pemberitaan. Nilai – nilai kejujuran menjadi satu nilai yang cukup prioritas ketika kita terjun kedalam dunia jurnalis, kebenaran data dan fakta merupakan pendukung yang urgen dalam sebuah pemberitaan. Ketika berita yang kita berikan kepada khalayak ramai adalah berita bohong, maka yang akan rugi tidak hanya diri sendiri tetapi perusahan menjadi rugi serta kita melakukan pembohongan kepada public. Kesalahan informasi akan mengakibatkan kesalahan pada interpretasi dari sipembaca dan akan berakibat fatal nantinya.
Bagaimana kerja wartawan sesungguhnya terlihat jelas dalam film All the President’s Man. Film ini memperlihatkan bagaimana kerja seorang wartawan yang ideal, wartawan tidak hanya sebatas mendapatkan info kemudian langsung diberitakan. Tetapi wartawan akan berusaha mencari dan mencek kembali bagaimana kebenaran atas data yang mereka dapatkan serta mereka mencari fakta – fakta lain untuk mendukung berita yang akan mereka terbitkan tersebut.
Hal yang paling menarik dalam film ini, ketika dia berusaha mencari informasi dari orang – orang yang terlibat dalam kasus tersebut. Kemudian mereka mencari satu – satu dari sekian banyak nama yang mereka dapatkan, sampai pada akhirnya mereka mendapatkan informan kuncinya dan mendapatkan data sangat sulitnya. Mereka membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan data – data yang mereka butuhkan demi kebenaran dari fakta dan data yang telah mereka dapatkan sebelumnya.
Analoginya kita mendapatkan kentang mentah, kemudian untuk bisa dimakan kita harus melakukan berbagai proses sehingga kentang itu siap untuk dimakan. Begitu juga dengan pemberitaan, ketika kita mendapatkan data mentah maka kita harus mencari data pemdukung dan mencek kembali data dan fakat yang telah kita dapatkan kepada orang – orang yang bersangkutan dengan hal tersebut. Kerja wartawan seperti ini seakan – akan melakukan sebuah research, karena memang kita harus mencari realibitas dan validitas dari data tersebut.
Banyak hal yang didapatkan ketika kegiatan pemutaran film di Kabarita (26/2) tersebut. Hal yang paling penting dicatat, validitas dan realibitas dari sebuah data itu penting dan sangat mendukung dalam pemberitaan. Sehingga ketika membuat berita, akan menyampaikan situasi dan kondisi yang benar terjadi dilapangan, bukan sesuatu yang diada – adakan. Kemudian ketika mencari data, terasa sekali di film  kita harus kreatif dalam mendapatkan informasi dari informan, karena tidak semua informan akan bersedia dengan senang hati memberikan informasi yang kita butuhkan. Kita harus berpandai – pandai dalam mencari celah – celah untuk menggali informasi dan mendapatkan informasi yang valid tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar