Rabu, 01 Agustus 2018

Abstraksi Remuk

Marah? 
Iya marah
Berlebihan?
Iya, tapi bagi dia yang tidak tahu

Kecewa? 
Iya kecewa
Keterlaluan?
Iya, karena dia tidak paham

Terluka?
Iya sangat terluka
Sangat?
Iya, karena dia tidak menyadari ada luka

Muak?
Iya muak
Emosi?
Iya, karena tidak terbendung

Sajak berlaku 
Suram dan nanar
Cahaya redup
Air turun
Bumi basah
Luka tercabik-cabik
Suara serak
Berat mulut berkata
Tersimpan dalam ruang benci

Argh.....
Peduli?
Tidak peduli
Mungkinkah?
Sangat... Sangat mungkin

Berjalan sendiri
Iya, sendiri
Ingin bersama
Sangat... Sangat ingin
Tapi sulit
Sulit menyamakan langkah

Sakit?
Iya sakit
Ratapi sendiri
Sendiri... Ya... Sendiri... 

Tidak perlu nada 
Tidak perlu irama
Semua akan satu dibalik diam
Ya... Diam... Diam bersuara

Waktu senyap
Senyap seketika
Merobek nyaman
Menguntai hiruk pikuk
Mendikte buram
Coretan abstrak

Sudah sirna
Terhapus 
Berlalu
Pupus

Berkelok 
Tembus ruang
Pecah
Berderai
Tinggal debu

Syair berlari
Memenuhi kalimat
Tapi kata menolak
Kosong

Lepas
Pasrah
Hilang koma 
Bersama titik
Seru menjadi ujung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar